Habibie and Ainun. Photo from Mbah Parto |
Sebenarnya ini
bukan tentang kematianmu, bukan itu.
Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya,
dan kematian adalah sesuatu yang pasti,
dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.
Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat,
adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang,
sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati,
hatiku seperti tak di tempatnya,
dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi.
Kau tahu sayang,
rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang.
Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang,
pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada,
aku bukan hendak mengeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.
Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang,
tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik.
mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua,
tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia,
kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.
Selamat jalan,
Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya,
kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada.
selamat jalan sayang,
cahaya mataku, penyejuk jiwaku,
selamat jalan,
calon bidadari surgaku....
BJ.HABIBIE
Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya,
dan kematian adalah sesuatu yang pasti,
dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.
Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat,
adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang,
sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati,
hatiku seperti tak di tempatnya,
dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi.
Kau tahu sayang,
rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang.
Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang,
pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada,
aku bukan hendak mengeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.
Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang,
tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik.
mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua,
tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia,
kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.
Selamat jalan,
Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya,
kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada.
selamat jalan sayang,
cahaya mataku, penyejuk jiwaku,
selamat jalan,
calon bidadari surgaku....
BJ.HABIBIE
I may haven’t read the book nor
watch the film, but this true love story of match made in heaven of former
President of Indonesia, BJ. Habibie and his beloved wife, Ainun is worth
watching. His wife left him 10 days away from their 48th anniversary
due to uterus cancer which only made known to him 2 months before her death. Ya
Allah. How she ever concealed such terrible pain and appeared healthy and
delightful in front of her husband? I read stories of these lovebirds with
teary eyes. Ibu Ainun quitted her job as a medical doctor as to devote herself
to her ambitious husband and her 2 children. For me, it was such remarkable sacrifice’s
a woman with big hearted and huge potential and talent would ever made, in
letting his husband pursuing his own dream of becoming an aeronautical expert in Germany. The inseparable couple
who remembered as romantic life partner, even in their golden age, Ibu Ainun’s
hand still lingered on Pak Habibie’s arm. What disturbing me the most was Pak
Habibie’s life after his wife leaving? Couldn't imagine the sorrow he felt
after all these while, she’s being there for him, with him. They never leave
each other’s side until deaths do them apart. That’s life. He suffered of
psychosomatic malignant which could cause him to follow his wife’s death. He
was drowning with sorrow and depression as he started writing the book of his
love devotion as his healing therapy.
Despite the ugly stories of
marriage life (domestic violence, women’s nightmare), Habibie and Ainun’s story
did wonder to others especially for soon-to-be-married and newlyweds and even
to married couple. Not many couple could endure the challenges and obstacles,
but those who did, they brought hope for others to inspire.
Could i have another 'Habibie' as my husband? (",) Photo from here |
It’s just 57 days (less than 2 months) away from my big day, and I have
zillion ton of works not settle yet. (T_T)
No comments:
Post a Comment